Rabu, 14 Maret 2012

ELEGI dan KENANGAN

Andai bisa ku ulang waktu
Menemani guratan sepi saat lalu
Membayang kembali merahnya luka
membara lagi gelisahnya ego
Membuncah seperti aliran darah yang tak terdeteksi pembuluh
mencuat serangkaian nyeri

Aku seperti terhenti
Melangkahpun aku tak sanggup
Kala senja di depanku menyala berpendar tak berkawan

O.... hari...
Seperti kawanan burung-burung yang kehilangan arah...
Kualiri jalan setapak penuh senyap...

Andai masih bisa kuartikan ini 
Sebagai nyeri karena patah hati...

Tapi aku tak patah hati...
Aku hanya merasa sakit yang sangat alami

Melihat keindahan di sana yang bukan lagi milikku
Menjadi seperti buklet yang tanpa bunga... sementara di buklet yang lain tersusun indah sebuah rangkaian kembang

Aku bukan terpuruk karena keadaan
Aku bukan menyesali waktu yang tak mundur...
Tapi hanya rangkaian kisah yang belum bisa ku mengerti...
Mengapa harus ku alami...

Sementara semua kisah itu menuntutku pergi.... berlalu...........
Tak menyisakan kemanusiaan hakiki...
Bahkan hatiku di lempar sejauh-jauhnya....
Bahkan hayal dan mimpiku di buang entah kemana

Aku hanya ingin tahu....
Seberapa getirnya aku jika tahu ini....
Sebelum semuanya terjadi...
Bahkan mungkin aku tak akan mencoba mengalaminya meski sebentar...

Tuhan...
Kau begitu adil menempatkan semuanya di akhir....
Aku terluka...
Masih memerah meski telah coba ku keringkan dengan waktu
-Kau membuatku jatuh...
tapi tidak mati...
-Kau membuatkan istana
Tapi kau lepas tahtaku 
-Kau telah membuatkan luka alami, nyeri,....
Tapi aku banyak belajar mengobatinya
Dengan luka itu...
-Kau ciptakan kekuatan dan ketegaran jiwa
Dengan luka itu
-Kau coba kenalkan aku dengan rangkaian senyum yang tulus

Tuhan...
Aku hanya bahagia jika melihat dari jauh kebahagiaan itu di matanya...
Doaku...
Berikan aku kekuatan 
Berikan aku ketegaran
Meski aku selalu memasrahkan skenario ini pada Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar