Kamis, 15 Maret 2012
Kantor Bernuansa Pedesaan, Tonjolkan Suasana Alam
Pengantar
Mengapa banyak kantor memiliki konsep ruangan yang sama? Di German Centre, BSD Tangerang, ada kantor bernuansa pedesaan yang menonjolkan suasana alam. Namanya Sigma, perusahaan softare yang memberi layanan electronic data processing pada lebih 50-an bank.
KOMPAS
Jumat, 13 Jun 2003
Halaman: 35
Penulis: ksp
KANTOR BERNUANSA PEDESAAN, TONJOLKAN SUASANA ALAM
DESAIN kantor di gedung- gedung tinggi kerap mengacu pada standar
internasional. Steril, bersih, dan mengilap. Karyawan dikotak-
kotakkan pada satu meja dengan batas pemisah yang tegas. Sementara
pimpinan kantor memiliki ruangan tersendiri yang lebih luas dan mewah
dengan penjagaan keamanan berlapis.
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang software, satu di antara banyak perusahaan yang menepikan hierarki atasan-bawahan. Perusahaan yang membuka kantornya di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang, ini mengedepankan unsur alam pada desain kantornya yang asri.
Mereka yang baru kali pertama menginjakkan kaki di kantor seluas
2.000 meter persegi tersebut seakan tak percaya, sebuah kantor yang
berbasis teknologi canggih yang memberikan pelayanan electronic data
processing (EDP) pada hampir 50 bank, dengan kreatif memilih desain
bernuansa pedesaan Jawa Barat yang menonjolkan suasana alam.
“Dari sebuah desa, bisa ditemukan suasana kekeluargaan, gotong
royong, kemurnian, dan keluguan. Unsur-unsur ini penting untuk
dikembangkan menjadi semacam jiwa sebuah keluarga besar,” kata Eddy
Sugiri (51), Direktur Sigma, pekan lalu.
Pemilihan desain suasana pedesaan pada kantor ini dilakukan oleh
pimpinan, staf, dan karyawan melalui proses kreatif. Semua sepakat
perlunya kembali ke alam agar tercipta perasaan bebas dan damai, yang
pada gilirannya membuka keinginan berkontemplasi. Dari sini muncul
kesadaran yang membawa segenap karyawan menjadi lebih bernilai.
Filosofi inilah yang dikembangkan di Sigma.
Dengan desain interior kantor seperti ini, tak ada garis hierarki
atasan-bawahan yang menyolok. Setiap karyawan bebas menggunakan
komputer di meja mana saja untuk melakukan pekerjaan mereka.
“Siapa yang punya leadership, dia yang tampil di depan,” kata
Eddy Sugiri, yang mendirikan Sigma bersama saudara kandungnya, Totok
Sugiri (50). Kantor yang paperless, tidak menggunakan kertas, ini
mengutamakan komunikasi dengan web, menggunakan laptop, dan komputer.
Interior kantor yang khas seperti ini menghilangkan hambatan
karena karyawan bisa bertemu dan berkomunikasi dengan pimpinan kapan
saja. Tak ada kesan karyawan “menghadap” pimpinan yang berada di
ruangan tersendiri.
Desain suasana pedesaan Jawa Barat dengan musik tradisional
degung Sunda ini mencerminkan sifat kesederhanaan, tata krama yang
sopan, dan nilai kegotongroyongan. “Ini semua menjadi nilai tambah.
Suasana seperti ini membuat karyawan betah di kantor. Saya tidak
melihat karyawan yang bergegas membereskan meja dan buru-buru ingin
pulang,” kata Eddy, arsitek lulusan universitas di Aachen, Jerman.
Ada pertanyaan, apakah suasana kantor seperti ini membuat
karyawan mengantuk? “Kalau mengantuk, ya tidur saja asal pekerjaan
beres,” sahutnya. Eddy memilih desain pedesaan yang mengutamakan
unsur kayu, batu, batu bata, juga menghadirkan lampu tradisional dan
boboko.
Penggunaan bahan-bahan material lokal ini malah membuat biaya
lebih murah separuh dibandingkan dengan desain kantor pada umumnya.
Jika banyak perusahaan berpikir seperti dilakukan perusahaan ini,
dampaknya baik bagi ekonomi rakyat.
Satu hal yang unik adalah kantor ini memiliki kantin makanan, di
mana anggota keluarga pun bisa diajak makan bersama di kantin itu.
Harga makanan disubsidi perusahaan sehingga harganya relatif murah.
“Konsep ini sebenarnya ingin menonjolkan nilai-nilai keluarga
yang tak boleh hilang. Jika keluarga bahagia dan sejahtera,
produktivitas pun akan naik,” jelasnya.
Eddy Sugiri mengaku terinspirasi oleh desainer interior Erwin H
yang memperkenalkan desain perkantoran yang memiliki cluster
individual, namun memiliki kebebasan membawa akuarium dan kandang
burung. Dari sinilah inspirasi berkembang.
Eddy Sugiri dan adiknya, Totok Sugiri, yang berasal dari Bandung,
Jawa Barat, ini memiliki kerinduan akan suasana pedesaan dan
kerinduan itu diwujudkannya pada desain kantor mereka. Mereka membuat
terobosan baru dalam desain interior kantor. (KSP)
Foto: 3
Kompas/Robert Adhi KSP
1.SUSANA PEDESAAN DI KANTOR BERBASIS TEKNOLOGI CANGGIH – Kantor Sigma
yang berbasis teknologi canggih ini menonjolkan alam pedesaan di
kantornya. Tampak batu bata dan boboko yang menonjol.
2.KANTOR BERDESAIN PEDESAAN – Inilah dua ruangan di kantor yang
bersuasana pedesaan (atas dan bawah). Pemilihan desain suasana
pedesaan pada kantor ini dilakukan oleh pimpinan, staf, dan karyawan
melalui proses kreatif. Semua sepakat perlunya kembali ke alam agar
tercipta perasaan bebas dan damai, yang pada gilirannya membuka
keinginan berkontemplasi. Kompas/Robert Adhi ksp
LINK TERKAIT http://www.sigma.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar