Selasa, 13 Maret 2012

Bagaimana bentuk media belajar yang meneyenangkan

Kita mengenal strategi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan).
Salah satu prinsip PAKEM yang menurut saya bisa merangsang minat belajar siswa adalah ‘media yang asyik’.

Saya memandang media sebagai sumber belajar yang nantinya akan dikembangkan sendiri oleh siswa, sebagai sebuah bentuk konkrit berupa soal yang dikemas dalam wadah menyenangkan.

Selama ini, kita mengenal soal latihan untuk siswa adalah dalam bentuk essay, pigan, atau games sederhana. Sementara itu, siswa sebenarnya akan lebih tertarik apabila kita memerikan games sederhana. Games itu bisa berupa gerak motorik atau mengisi tabel. Selama ini, tabel sering kali hanya berupa bentuk memanjang atau melebar dengan beberapa kolom. Tidakkah terfikir dalam benak kita, bahwa ada sebuah tabel silang yang sering kita sebut dengan teka-teki silang?
Kelebihan Bentuk Soal Teka-teki 

1.Bentuk tabel yang diisi tidak monoton seperti tabel pada umumnya yang hanya berupa kolom-kolom melebar atau memanjang.
2.Soal bisa berupa pernyataan (sinonim kata/istilah, akronim atau singkatan, lawan kata, dsb.) atau pertanyaan.
3.Siswa bisa menjawab soal dengan berpedonam pada soal yang lain (rangkaian jawaban saling berkaitan huruf), sehingga huruf-huruf yang telah diisikan pada kolom akan membantu menebak jawaban kolom yang bersilangan.
4.Jumlah kolom menentukan jawaban soal (Siswa bisa mencoba-coba menjawab soal dengan memikirkan beberapa alternatif jawaban yang berjumlah huruf sesuai kolom yang diisi).
5.Dengan beberapa alternatif jawaban yang difikirkan siswa, ia akan lebih mampu berfikir dinamis
6.Jawaban yang diinginkan tidak akan meleset atau salah apabila siswa mengisi semua pertanyaan dengan benar.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam  menyusun dan meneapkan soal bentuk teka-teki silangteka-teki silang

Kita harus mempersiapkan media dengan teliti, disertai kunci jawaban yang valid, dan tidak melakukan kesalahan melukiskan kolom (tidak lebih dan tidak kurang).
2. Sebaiknya teka-teki silang dibuat  dengan satu tema.
3. Hindari banyak soal yang hanya melanjutkan (teks rumpang) atau menebak singkatan dengan soal kepanjangan dari singkatan itu.
4. Sebelum mengisi teka-teki, sebaiknya siswa membaca dahulu bacaan atau materi yang berkaitan dengan tema teka-teki silang (membaca tidak harus diberikan teks, tetapi mungkin siswa diminta mencari sendiri bacaan yang berkaitan atau mempelajari sendiri hal-hal yang berkaitan dengan soal di luar jam belajar).
5. Sebaiknya teka-teki bisa dijawab semua oleh siswa, oleh karena itu soal harus dibuat secara bertahap (mengisi teka-teki silang dengan intensitas jawaban mudah, agak sulit, lalu sulit).
6. Jangan segan-segan untuk memberikan soal berkali-kali sebagai selingan belajar, supaya siswa terbiasa (tidak lagi merasa sangat kesulitan menjawab soal).

Dengan menggunakan media belajar berbentuk soal teka-teki silang, siswa akan melewati beberapa tahap kognitif dan apresiatif istilah

Aspek kognitif yang bisa dicapai
-Mengingat (merekognisi ulang apa yang telh dipelajarinya berhubungan dengan soal yang ada)
-Memahami (soal teka-teki silang)
Apresiatif istilah bisa dilakukan siswa
-Siswa mencoba memahami soal, mencari jawaban yang sesuai dengan beberapa alternatif jawaban (mengingat soal teka-teki mengacu pada kolom-kolom yang bersilangan, maka istilah-istilah lebih banyak dimunculkan disana)

Anda percaya bahwa teka-teki silang adalah salah satu media belajar yang menyenangkan?

SELAMAT MENCOBA!
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar